08 June 2010

Seharusnya kau ada disini, bapa..

kalau aku boleh bilang, tiada hal yang paling indah selain menjadi anak ibu dan bapaku...
Ibuku seorang guru fisika di SMA negeri, Bapaku juga PNS yang selalu mengabdi pada bidang pendidikan juga dinegeri ini.

taukah?
Ibuku selalu bilang "lidah itu jangan dibiasakan berbohong, jujurlah. maka kelak kau akan selalu dapat cinta dimanapun kau berada untuk mencintai". sambil dia selimutkan aku dengan selimut merah yang warna nya mulai memudar karena terlalu sering aku ompoli. dia selalu perdengarkan aku dengan merdunya taddarus al-qur'an dan sejuknya kekhusyuan shalat. membangunkan dipagi buta dengan kelembutan dan menenangkan aku salam hendak ku tertidur

Bapaku? dia selalu menaungiku dengan kehangatan, melindungiku dari cercaan, menjagaku dari badai. mengajariku tentang hidup dan selalu bisa menaklukan hati bengalku tanpa melarang. teringatku saat belajar renang 14 tahun silam, saat itu aku baru bisa mengapung tapi dasar aden bengal selalu ingin mencoba kolam yang lebih dalam. ada yang tahu apa yang bapa bilang? "aden, hati-hati kolam itu dalam. sini coba bapa pakaikan kau ban pelampung agar tidak sampai kau tenggelam". begitu ujarnya.

ibu dan bapa, seharusnya tak ada yang dapat memisahkan kalian dari kehidupan ini kecuali kematian.

bapa, ibu, sedikit kuingin bersombong
anak yang Allah anugerahkan ini menjelma menjadi sesuatu yang mungkin tidak pernah kalian duga sebelumnya.
lihat aku, lihat langkahku, apa ada sesuatu yang membuat kalian kecewa?
hidup dari petuah kalian tak aku ingkari, satupun..!!
ini aku, anakmu..!!

ibu, tak pernah kau larang aku berolahraga meskipun kau tahu anakmu ini memiliki bronkitis yang sempat kronis, jadilah aku olahragawan yang TIDAK PERNAH TIDAK JUARA dikompetisi manapun.

bapa, ini aku anakmu yang kau bilang hidungku memiliki kelainan yang disebabkan asma yang pernah aku derita yang menyebabkan aku bersuara seperti orang berkumur. tapi tak pernah kau larang aku bernyanyi hingga setiap orang MERUPIAHKAN SETIAP LAGU YANG AKU NYANYIKAN, meskipun ibu sangat tidak menyukai aku sebagai penyanyi.

Apapun bu, pa....
AKAN AKU LAKUKAN..!!!

kini aku semakin dewasa yang menuntutku belajar seperti bapa, belajar mempertanggung jawabkan diri, belajar menjadi tulang punggung untuk diri, menafkahi diri, dan aku juga ingin bilang, AKU BISA, BAPA..!!

Ibu, sejenak terkadang ingin kubertanya, ada apakah ini?
tapi aku selalu takut melukai perasaanmu, demi ALLAH aku takut, sungguh takut, melebihi rasa takutku menghadapi sebuah kematian dikala melaju pada sebuah kendaraan dengan kecepatan 100 km/jam dikala aku mendapat pesan singkat darimu yang berisi pesan agar aku cepat pulang. sungguh aku takut, Ibu...

Bapa, Ibu, dewasanya aku sungguh bukan alasan. aku tetaplah anak kalian, darah daging kalian, mimpi-mimpi kalian yang selalu kalian doakan agar aku selalu berjalan pada jalan cahaya. meski tak dapat aku memanja, mengeluh atas kesahku, meringis atas sakitku, tapi AKU TETAPLAH ANAK..!!

"seharusnya bapa ada disini bu", keluhku takut sembari merinding ketakutan melukai perasaan ibu. dan ibu hanya bisa menjawab "maafkan ibumu,aden"................................

apakah sempat kalian berfikir, mengingat masa lampau...
ibu ingat ketika bapa mengajariku bermain gitar, dan bernyanyi lagu lama "kisah seorang pramuria" disela-sela acara picnic keluarga?
ketika ibu mengajari aku mengaji, meskipun sungguh dulu aku tidak bisa mengaji, apa bapa ingat yang ibu bilang cuma "ajak aden nya kesini pa, ibu seneng denger aden ngaji"?


lalu apakah ini hanya akan jadi kenangan disaat kau pergi?

No comments:

Post a Comment