24 October 2005

Melarikan..!!!

Lari pun takkan sanggup menghindarkan diri ini dari apapun...

tentang kau ataupun hal lainnya....

Berlalu...

Memang kurasa berlalu, tapi ternyata semuanya itu masih mengitari mimpi - mimpi kecilku

Adapun...

Beberapa bait kata tak terucap karena aku...

Karena bibirku telah terkatup.

Terkatup oleh derita hingga tak kuasa aku untuk menggerakannya kembali...

11 October 2005

Arti hadirmu

Saat kupalingkan wajah ini
Tatapanku, melihat sesuatu
Saat itu…
Paradigma dunia tak lagi digunakan ubtuk menangkal
Arti hadirmu…
Membuat diri ini trtatih
Sadarku akan hadirmu
Mematahkan sendi-sendi yang biasanya tegak berdiri…

Antara Pagi dan Malam hari

Pagi,
Kuberangkat menggembalakan hatiku ke padang-padang cinta
Aku menyambut pagi dengan kekuatan cinta
Seakan-akan aku selalu mencintai dan dicintai cahaya, lalu

Malam,
Dalam mimpi aku melihat para bidadari bernyanyi
Langit memberontaki bintnag-bintang dan akupun tertidur kembali

Lihat nun jauh disana fajar merekah

Aku dan Matahari

Aku berjalan sendiri
Dan dalam kesendirian aku berjalan...
Sambil memandang wajah matahari yang seakan tersenyum padaku
Dia berkata ”luruskan langkahmu”
Lalu kuputar fikir dalam otak yang tersimpan didalam ubun-ubun,
Tapi aku tak menemukan jawabannya

Selang waktu yang berlalu
Seakan siang tak lagi berarti
Dia menghilang dari langkahku dalam tatapan bola mataku kebalik awan di ufuk barat
Selamat petang..!!

Kepenatan

Malamku kian malam dan kurasa malamku kelam
Bulan enggan menampakkan sinarnya
Sedangkan para burung hantu hanya mampu bersenandung lirik-lirik tentang kepiluan hatiku

Pagi datang...
Menyinari roh didalam jasadku ini, tapi
Kurasakan penat penat yang teramat sangat
Yang membuatku sungguh ingin memecahkan ribuan kepenatan dalam ragaku ini...

Dibelakangku

Kau perlahan berlari pergi tinggalkan aku
Tanpa sebab pasti, kau berpaling dariku
Dibelakangku..!!

Kau bercumbu dengan seorang yang kau kenal hatinya
Tak peduli aku..!!
Dimuka bumi ini, dibelakangku, cobalah...
Coba kau lakukan dihadapanku..!!
Didepan kedua mataku..!!
Satu pintaku...
Musnahlah kau dari berlakangku,

Keheningan Diriku

Kuberkata...
Yang kurasa, tak kudengar apapun

Kuberjalan...
Yang kurasa tak kutemukan apapun

Tak banyak yang dapat kulakukan

Lalu,
Kucoba kepakkan sayap-sayap ini
Yang kurasa tetaplah diam

Semua yang kulakukan tetap tak berarti
Sepi, hening, sendiri dan diam...

Salahkah aku?

Apa yang kulakukan dan yang kurasa benar menurutmu salah?
Apa yang menurut orang tentangku benar namun dimatamu aku selalu salah
Dan aku merasa disudutkan kenyataan
Salahkah pula aku mencintaimu?
Selalu salahkah aku?
Apapun yang kulakukan, salah
Aku berdiampun aku tetap salah
Lalu siapa yang membenarkan aku?

10 October 2005

Malam penuh berkah

Ya Allah,
Kurasakan Ramadhan ini lebih berarti
Sahur di 1/3 malam terakhirku,
Disaat fajar kumulai berpuasa,
Kumandang adzan maghrib ku berbuka,
Ditandai adzan Isya ku bertarawih
Taddarus nyanyian Ramadhanku yang kulakukan disela seluruh ibadah Shalat fardhu didalam bulan Ramadhanku.
Dikala malam,tak luput aku itikaf dirumah-Nya setiap harinya

Hampir sudah kutemukan semua jawaban-jawaban atas pertanyaan yang selalu menggangui hidupku ini

Cintamu

Pertemuan itu ternyata memberikan sebuah makna
Makna yang mulai berarti dihidupku ini
Yang kali ini membuatku merasa hebat..

Aku dihampiri cinta untuk mencintai wanita itu
Wanita yang kupuja dan kukenal hatinya

Ia letakkan kembang-kembang cinta di pusara cintaku yang mewangikan bangkai-bangkai cinta yang telah mati
Dan menhidupkan kembali roh untuk mencintaimu

Kala Berbuka

Allahuakbar...
Adzan maghrib bersahutan silih berganti kala Ramadhan
Kala itu, perasaan bahagia yang memenuhi segenap relung-relung kalbu
Yang menutupi segala rasa ketika berpuasa terhempaskan


Alhamdulillah..!!

Malamku, terbebani hati

Hari ini aku merasakan sebuah keanehan dimalamku
Yang biasa kurasakan, dimalam ini kurasakan ada yang membebaniku
Beban itu, sungguh membebaniku
Dan hatiku, tanyaku, inginku
Selalu menyertai langkahku dimalam itu, dan
Beban itu membuat setiap malamku terbebani

08 October 2005

Ramadhanku

Allahuakbar, Allahuakbar...
Kala takbir itu berkumandang ditelinga ini
Saat itu pula diri ini berhenti melahap sesuatu yang membuat diri ini terhempaskan dari rasa lapar

Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam...
Hingga waktu demi waktu kian berlalu untuk ku jalani sepenuh hati dan ikhlas meski terbelit lapar dan dahaga.

...

Maghrib, telah tiba saatnya
Seraya merayakan kemenangan kita setelah berpuasa...
Dan dengan hanya bersyukur kepada Allah lah kita bertarawih