Terkadang, memilukan

aahhhrgggggghhhhh......



aku bukan binatang jalang,
bukan pula manusia durjana...
aku hanya manusia biasa yang tak pernah lepas dari kesalahan dan kekhilafan..
tapi...!!
tiada kah sebuah maaf yang dapat kuterima dari sebuah permohonanyang teramat mendalam..??


apakah kehidupan yang kujalani ini tak dapat berubah..??
meski ku tahu didunia ini tak ada yang abadi......
keabadian dan sebuah kekekalan hanya ada di akhirat sana...

aduh....
aduh.....
aduh......

Dari aden,untuk sahabat.....

khidupan ini...
Trasa smakin sulit kulalui...
Tanpa kehadiranmu,kawan...

Arti hidup yang masih menjadi sebuah tanya
masih menjadi misteri pula tentunya..
namun tak boleh ku ingkari sebuah rencana besar tuk lanjutkan hidup...

Kawan...
Disini ku termenung...
Dicelah bumi ku terpaku...
Mencari arti hidupku yang baru, dan relakan yang telah berlalu...
Dan takkan ku ingkari bahwa kalian adalah separuh nafasku dan takkan kubiarkan itu menghilang meski terangku telah hilang....

Dari aden,untuk sahabat.....

Ingin, tapi ku tak bisa

belaian yang menyantuni kehidupan, mungkin tak dapat kurasakan
namun, dia tak kunjung pergi ataupun menghilang dari kehidupan ku...
entah apa dan ku tak tahu mengapa....


aku ingin dia jadi miliku...
tapi mengapa, aku tak bisa memilikinya
dan aku tak pernah bisa paham..

lambat laun aku mulai menyadari...
aku memang tak layak untuknya
namun ini tak adil...
apakah hanya orang-orang kaya atau berjabatan lah yang boleh merasakan indahnya cinta..???
tak pernah yakinkah dia bahwa cahaya cinta yang kuberikan dapat menerangi jalannya..!!!




aaaaahrgggghhhh.....
aku tetaplah aku...

Berjalanlah Walau Habis Terang...

disini termenung...
tempatku terpaku...
terhempaskan badai, dan terbiuskan hujan..
angin utara mengajakku,
mengarungi waktu, penjelajahi hari...
namun...
tak lekang ditelan putaran roda waktu, dan hamparan jarak pemisah
dia tak pernah berlalu....
terus menerus menggerogoti nafas dalam kehidupanku
diatas semua keangkuhannya, kenaifannya, kemunafikannya..


apakah akan terus berlanjut seperti ini...
biarlah...
berajalanlah, meski terang telah berlalu
meski mendung dan kepekatan hitam yang menaungiku..

Cape...

pagi,
ku sapa mentari dengan pijakan langkah yang akan berjalan...
tengtang arahnya, entah kmana
namun ke suatu tempat yang akan memberikanku pengajaran tentang banyak hal...

hari ini...
sebuah kendaraan umum berukuran besar jurusan Tasikmalaya-UKI-Lebak bulus menjadi saksi bisu sebuah perjalanan baru yang akan aden jalani...

Ya, bisa dibilang awal baru dari langkah yang baru akan dipijakkan..