11 June 2012

Masih Berharap pada Sepenggal Mimpi

Dari sekian banyak cerita cinta ini
Sejujurnya aku tak paham, dimana letak cinta, dimana letak ego
Entah darimana aku harus belajar bercerita mengenai cinta, dan entah dari sudut pandang mana pula aku harus bercerita mengenai ego...

Aku mencintainya? Ya..!!
Aku memiliki ego? Ya..!!

Masih berharap kisah ini akan berlanjut
Masih dengan sepenggal mimpi yang sama


***

Aku tidak akan memakimu pengkhianat jika kau khianati aku
Aku hanya akan bertanya "dimana letak yang kau sebut itu cinta dan dimana sisi yang kau sebut itu ego?"
Karena aku sungguh sangat tidak dapat memahami
Karena aku sungguh sangat ingin mengerti
Meski senja redup dan semakin membelenggu
Dan meski fajar tak terasa lagi menghangatkan
Juga embun yang mulai terkikis debu
Ini aku, Kisah Aku...

10 June 2012

Sebuah Janji Tertinggal (Mati)

Malam itu, aku sungguh sangat tak paham
Aku sangat ingin mengunjungi sebuah tempat yang menjadi peraduan sementara salah satu wanita yang ku cintai
Niatku bulat "Pagi ini, aku harus tiba di Rumah Sakit Cibabat"
Dan aku mulai perjalan Jakarta - Tasikmalaya via Puncak Bogor dengan motor pemberian Ibu dan Bapakku

Bingo!!! aku tepati niat itu...
Aku buka pintu kamar 219, Gedung D, Rumah Sakit Cibabat, Aku sapa dia dengan salam,
Dibalas nya dengan sebuah pertanyaan dengan suara yang surau
"Siapa yang datang Neng?" tanya nya pada salah seorang tanteku yang sedang menungguinya
"Aden Fata Mus", jawab tanteku...

Kami berbincang, walau terkadang aku sulit memahami apa maksud dari ucapannya
Dialog yang masih aku ingat hingga kini "Gimana kandungan istrimu den?"
Bertanya mengenai kandungan istriku,
lalu aku jawab "baik mus, insyaallah perempuan"
Lalu dia timpali "cicit Mumus yang ke empat ini perempuan lagi ya?"
ku jawab sambil tersenyum "Iya Mus, insyaallah. pasti cantik kayak Mumus"

Dia sakit, tegur hatiku
Aku tak kuasa melihatnya terbaring, tak berdaya
Dia diharuskan cuci darah, walau sulit untuk menyembuhkan, namun dengan harapan meminimalisir rasa sakit yang menimpanya
Namun dia bersikukuh "Tidak"

Sebelum aku beranjak pergi dari sana, dia berkata "Mumus seneng aden tengok lagi"
Entah apa yang ada difikirannya saat itu, namun bagiku, hanya untuk berkunjung kepadanya, sepulang ku dari jakarta adalah hal yang sangat mudah
"Bawa kesini istrimu dan cicit Mumus kalo udah lahir ya den!!"
"Iya Mus, nanti aden bawa ke Mumus keduanya. Tapi Mumus harus sehat, kan ga boleh bawa bayi ke ruang perawatan.
Doakan ya Mus biar persalinanya lancar dan sehat keduanya"
Itu janjiku

Saat itu kandungan istriku memasuki usia 9 bulan
Tak kuasa aku meninggalkannya sendirian di rumah terlalu lama
Walau tak aku pungkiri, aku masih ingin bersama nenekku
Dan kupacu kembali seraya meinggalkan persinggahanku menuju peraduan pendamping hidupku
Cimahi-Tasikmalaya kutempuh

***

Kini, buah hatiku sudah menatap dunia
Inginku pertemukan dia denga Buyutnya di Cimahi

***

Begetar seluruh sukma ini saat mendengar masa kritis yang kau alami dari sebuah pesan singkat yang aku baca dari ponselku
Tak aku sangka itulah senja usiamu
Bergegas aku minta izin istri, ibu dan bos ku dikantor untuk menjenguknya
Walau harus terkendala pekerjaan yang memang harus diselesaikan
Walau hanya bermodal sepeda motor dan uang 30 ribu untuk menempuh Tasikmalaya-Subang
"Aku harus pergi!!!" ujarku

Mati rasa, itulah yang aku rasa saat mendengar kau telah tiada...
Sebetulnya aku tak ingin kau pergi saat ini, karena sebuah "janji"
Namun kau pergi, selamanya, apa dayaku?
Hanya mampu haturkan doa sedalam kalbu
"Semoga Allah tempatkan Mumus disisi-Nya, tempat terbaik dan terindah"

...

"Mus, Selamat Istirahat, untuk selamanya..."
Mohon maaf untuk sebuah janji yang "belum" aku tepati
Aku, Istriku dan Ratu cicit Mumus insyaallah sayang Mumus selalu

Saat tiba disana, selesai beliau di mandikan dan siap dikafani
Saat ku tatap dingin raut mukanya yang memang tua, aku masih merasa bermimpi walau telah ku tempuh jarak sekitar 180 KM dalam waktu 4 jam untuk menemuimu
"Maafkan aku, atas janji itu. Bagiku, kau tak memiliki kesalahan. Hanya memiliki senyuman elok wanita yang tak akan mungkin aku lupakan" aku ucapkan saat aku cium keningnya sambil mengelus rambut yang seluruhnya putih.

Selamat Jalan, Mumus...
Akan aku pertemukan istri dan anakku, walau hanya dengan pusaramu
Akan kutepati janjiku

24 May 2012

Disana

Aku tak berbicara mengenai cinta...
Aku tak berbicara mengenai asa...
Namun aku memiliki cinta, memiliki asa yang terkadang terhapus, tersapu lembayung senja
Yang hanya membuat aku kembali memupuk rindu meski kadang terbelenggu

Tuhan tak buta mengenai harap
Tuhan tak buta, Tuhan tak buta...!!!
Namun tiada yang mau mendengar teriakku
Seperti berbicara pada gemuruh ombak, takkan ada akhirnya...



Aku merindukan rasa itu
Aku merindukan hembusan angin serta dahaga nya suasana,
Merindukan gemuruh kendaraannya,
Bisingnya cakap,
Silau nya pencakar langit itu,
Ego nya manusia, dan PROFESIONAL nya Profesi...

Yang tak mengenal waktu

Aku merindukan kota itu, kota tempat aku merasa bahwa aku berlabuh dikota itu
Aku berharap bisa kembali kesana
Aku ingin disana...
Merajut lagi mimpi yang tertunda, memupuk lagi cinta yang beku,
Melanjutkan asa yang tertinggal


I Love My Wife.